Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital, Prabunindya Revta Revolusi, menegaskan bahwa kebebasan pers tetap menjadi prioritas di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal ini disampaikan dalam pernyataannya di Jakarta pada Senin (21/10/2024).
Kita pasti akan meningkatkan indeks kebebasan pers. Itu komitmen dari Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo,” ujar Prabu. Ia menambahkan bahwa kebebasan pers tidak hanya dipertahankan, tetapi juga akan ditingkatkan, terutama dengan dukungan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang memiliki latar belakang kuat di dunia jurnalistik.
Prabu menegaskan bahwa semangat pemerintah adalah membawa pers nasional ke arah yang lebih baik. Komitmen Presiden Prabowo untuk melanjutkan berbagai program dari pemerintahan Presiden sebelumnya, Joko Widodo, juga mencakup kebijakan-kebijakan terkait media.
Salah satu kebijakan yang terus didorong adalah Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Platform Digital Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Publisher Rights. Peraturan ini diharapkan memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi media nasional di tengah tantangan disrupsi digital.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Digital juga tengah mengkaji regulasi baru yang akan memperkuat posisi media nasional. “Ke depan, ada kajian yang sedang berjalan untuk memberikan penguatan melalui regulasi baru. Prosesnya masih dalam pengkajian, dan arahannya akan sesuai dengan visi dari Ibu Menteri,” jelas Prabu.
Dalam waktu dekat, Kementerian akan mengadakan rapat pimpinan untuk membahas inisiatif-inisiatif penguatan media nasional. Transformasi digital juga menjadi fokus Kementerian, dengan tujuan memastikan media nasional dapat bertahan dan berkembang di era digital.
Prabu menekankan bahwa media merupakan salah satu pilar penting demokrasi yang harus dijaga eksistensinya. “Kementerian Komunikasi dan Digital akan memandu transformasi digital media nasional agar adaptasi terhadap era disrupsi dapat memberikan hasil nyata yang lebih baik,” tutupnya.***