KBB, SP- Menindaklanjuti Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia serta Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 dan Nomor 400.1/320/SJ tentang Pembelajaran di Bulan Ramadhan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi, Dinas Pendidikan Kabupaten Kabupaten Bandung Barat resmi menerbitkan kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran selama bulan suci Ramadhan.
Melalui Surat Edaran tersebut, Dinas Pendidikan menetapkan mekanisme khusus bagi peserta didik di semua jenjang pendidikan, baik PAUD/TK, SD, maupun SMP, mencakup sekolah negeri dan swasta.
Kepala Sekolah SMPN 1 Padalarang Suhartono, S.Pd.,MM, saat ditemui di ruang kerjanya (14/2/2025) memaparakan, terkait ketentuan kegiatan pembelajaran di hari bulan suci ramadhan, siswa/i akan kami melakukan pembelajaran dilingkungan keluarga dan masyarakat pada tanggal 27 dan 28 Februari serta 3, 4, dan 5 Maret 2025, pembelajaran tidak dilaksanakan di sekolah.
Siswa akan belajar secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, serta masyarakat dengan tugas berbasis karakter dan keagamaan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.” paparnya
Suhartono menjelaskan, Pembelajaran di Sekolah dengan Kegiatan Keagamaan, Mulai tanggal 6 hingga 25 /3/2025, pembelajaran kembali dilaksanakan di sekolah dengan penyesuaian suasana Ramadhan dengan waktu yang berbeda, tanggal 14 Maret Kegiatan belajar mengajar selesai. Dan untuk tanggal 17 kita akan melaksanakan kegiatan pendidikan karakter dan diisi dengan kegiatan pesantren kilat sampai tanggal 25 Maret dan pada tanggal 26 nya kita sudah memasuki hari raya idul fitri dan kembali masuk pada tanggal 9 April 2025.” ujar Suhartono
Suhartono menyampaikan,terkait Kegiatan pesantren kilat, pihak sekolah akan melibatkan stachkolder yang ada di SMPN 1 Padarang dari mulai guru ,wakasek dan TU kita libatkan Karena kegiatan ini di ikuti sebanyak 1.200 siswa/i. Tentu dalam pelaksanaannya kita perlu ekstra tenaga kalau mengandalkan guru PAI saja tidak akan mampu melaksanakan kegiatan ini.
Untuk itu kami melibatkan wakasek kesiswaan, wakasek kurikulum, TU agar kegiatan ini bisa berjalan lancar, paling tidak kegiatan ini tentunya untuk memperbaiki sikap dan prilaku siswa.Baik itu dalam keseharin d sekolah maupun sepulang keseharian di sekolah. ” katanya
” Saya berharap selaku kepala sekolah terutama bagi anak didik kami dalam melaksankan pesantren kilat ini bisa menambah keimanan dan ketakwaan. Mudah-mudahan siswa/i kami lebih menghargai orang tua dan gurunya.
Sebab sekarang ini banyak siswa yang terpengaruh dengan berbagai tontonan, sehingga mereka sedikit kehilangan jatidirinya bagaimana dulu kita diajarkan tata krama kepada orang tua, tata krama ke gurunya. Mudah- mudahan dengan adanya momentum pesantren kilat ini mereka bisa sadar dan tergugah kembali. ” pungkas Suhartono yang juga Ketua MKKS Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupeten Bandung Barat. (RG)