Ketahuan Buang Limbah ke Sungai Citarum, Satgas Citarum Sektor 8 Tutup Saluran CV. Prima Bangun Sejahtera

oleh -151 Dilihat
oleh
Ketahuan Buang Limbah ke Sungai Citarum, Satgas Citarum Sektor 8 Tutup Saluran CV. Prima Bangun Sejahtera

KAB. BANDUNG, SUARAPASUNDAN.COM — CV Prima Bangun Nusantara diduga sengaja gelontorkan limbah cair kotor hasil produksi dengan aroma berbau busuk ke sungai. Pabrik Kulit ini berlokasi di Jl. Cilampeni No.22, Kecamatan Katapang tertangkap tangan sedang buang limbah cair olahan produksi, Jum’at (30/9/2022).

Pabrik tersebut mengelola bahan mentah dari kulit sapi untuk membuat jaket dan sepatu, sangat disayangkan limbah kotornya masih cemari sungai disekitarnya. Mirisnya pabrik kulit tersebut berdiri di atas bantaran sungai, diduga tidak memiliki izin pemanfaatan bantaran sungai.

banner 336x280

Pada tanggal 22 September 2022 siang terciduk pabrik kulit membuang limbah cair kotor ke sungai, membuat Dansektor 8 Kol Arm Nur Samsudin geram dan perintahkan Dansub 1 Cilampeni Serka Munadi menutup saluran pembuangan serta memberikan teguran pada pemilik pabrik.

Dan pada hari Jum’at tanggal 30 September 2022 lubang pembuangan limbah ditemukan dititik yang berbeda, tampak menggelontorkan limbah kotor berbau ke sungai, dan membuat Dansektor 8 perintahkan Bamin Peltu Aseng Sujana bersama anggota untuk lakukan penutupan saluran.

Terlebih dahulu, anggota satgas mendatangi pabrik untuk memberitahukan bahwa salurannya akan ditutup, disayangkan pihak pabrik Silvi terkesan mengelak dan beralibi, kalau yang ada diluar itu adalah saluran dari kamar mandi.

Aseng mengatakan, berdasarkan keterangan dari pengelola pabrik yang bernama Silvi, bahwa wartawan dilarang atau tidak pihaknya terima untuk konfirmasi, kalau tidak ada surat rekomendasi dari DLH Kab Bandung, karena itu telah dipesankan oleh Robby kepada pihaknya saat dikunjungi.

Sementara, Robby Dewantara DLH Kab Bandung saat dihubungi via WhatsApp menyampaikan, kalau itu tidak benar, dia mengaku saja tidak pernah datang ke pabrik yang ada di desa Cilampeni.

“Tidak ada perizinan perihal wawancara, jangan percaya pihak pabrik selalu begitu mencatut dan membawa nama saya, lagian juga saya sudah ditarik ke Bidang, itu pernyataan saya,” tegas Robby.

Dansektor 8 juga mengutarakan bahwa pabrik kulit di Cilampeni itu memang selalu bandel, dulu juga pernah ditemukan dan ditegur, tetapi yang punya pabrik bahasanya melantur (tidak jelas, red).

“Bilang bahwa kenal dengan Pejabat dan sebagainya, kemarin dan hari ini sudah ke 2 kalinya kita tutup, kalau masih membuang juga dari lubang lain, maka kami akan langsung libatkan Gakkum untuk penindakan,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.