Ratusan siswa/i di Jawa Barat Keluhkan Sistem Seleksi Nasional Berbasis Prestasi untuk masuk PTN

oleh -132 Dilihat
oleh

Bandung, SP – Menjadi bahan evaluasi Disdik provinsi Jabar tentang sistem Seleksi Nasional Berbasis Prestasi ( SNBP) untuk mendaftar kan siswa/i SMA dan SMK masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.

Hal ini terpantau di beberapa sekolah SMA dan SMK di Jawa Barat yang mengeluhkan dan mempertanyakan data eligible para siswa/i yang tidak terinput dalam sistem SNBP tersebut.Sehingga beberapa orang tua siswa/i pun mempertanyakan hal tersebut ke berbagai instansi pendidikan di Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut menjadi perhatian gubernur terpih Jawa Barat Dedi Mulyadi gerah dan langsung sidak ke sekolah sekolah. Dari kutipan YouTube KDM dan tiktok nya terlihat Dedi Mulyadi langsung mempertanyakan hal tersebut ke sekolah sekolah. Dimana Dedi Mulyadi terlihat mempertanyakan apa penyebab nya sehingga sistem SNBP tersebut menjadi masalah.

Dari beberapa sumber informasi kepala sekolah, staf dan operator sekolah tersebut menyatakan bahwa para operator dan staf itu kewalahan untuk melakukan penginputan data tersebut karena kurang nya tenaga ahli.Dimana satu tenaga ahli harus menginfut ratusan data siswa/i . Sehingga oprator itu kewalahan dengan waktu yang singkat.Sehingga banyak data siswa/i yang tidak dapat di infut dan tidak ter kirim link tersebut.

Sementara itu H.Agus salah satu pengamat informasi pendidikan dan juga merupakan orang tua siswa mengungkapkan merasa prihatin atas kelalaian para pihak sekolah dan Disdik provinsi Jabar tersebut, agus berharap pemerintah dan pihak Disdik provinsi Jabar lebih meningkat kan kinerjanya dan fokus dengan hal hal seperti ini. Jangan hanya himbauan dan koar koar saja.Harus turun ke sekolah sekolah.

Seperti yang beredar di beberapa channel YouTube KDM dan tiktok itu menunjukkan bahwa pihak sekolah kekurangan tenaga ahli dan operator dalam penginputan data.Tidak lah mungkin satu orang mengerjakan ratusan data siswa/i. Sementara anggaran untuk BOPD bayar gaji honorer itu setiap tahun nya ratusan miliar rupiah.

Sementara sekolah masih kekurangan tenaga ahli tersebut. Kami mohon agar Disdik provinsi Jabar lebih di tingkatkan kinerja nya.Jangan hanya fokus menghitung anggaran dan pencitraan saja,” ucap Agus ke wartawan suarapasundan.com. (Roven)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.