Bandung, SP, – Sebanyak 30 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari 814 orang diambil sumpahnya di ruang Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Kamis pagi, 10 Februari 2022.
Kegiatan pengambilan sumpah dan penyerahan Surat Keputusan (SK) PNS ini dilakukan secara hybrid, yakni dalam jaringan dan luar jaringan untuk mengindari kerumunan.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menilai bahwa profesi sebagai PNS masih merupakan idaman bagi sebagian masyarakat.
“Menjadi PNS masih menjadi idaman sebagian masyarakat karena kejelasan status dan pendapatan yang sudah terjamin. Itulah sebabnya dalam setiap penerimaan PNS, jumlah pelamar berlipat-lipat dibandingkan dengan posisi yang diperebutkan,” ujar Yana di sela-sela sambutannya.
Perjalanan menjadi PNS bukanlah perkara mudah. Yana menjelaskan, banyak rangkaian pendidikan dasar yang harus ditempuh CPNS untuk bisa menjadi PNS yang berintegritas, kompeten, dan bertanggung jawab.
“Mereka telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sebelum diangkat jadi PNS. Materi yang didapatkan selama pendidikan adalah bekal untuk menjalankan pengabdian,” tuturnya.
Yana berharap, para PNS baru ini jangan hanya berkutat pada pekerjaannya saja, tapi juga bisa melakukan inovasi kreatif demi memberikan pelayanan prima pada masyarakat. Apalagi di era industri 4.0 ini, perubahan terjadi sangat signifikan.
“Pun pada tataran publik, masyarakat juga berubah seiring zaman. Maka, laksanakan pengabdian dengan ikhlas. Jangan mudah tersinggung,” ungkap Yana.
“Kita sebagai PNS pun harus bisa mengikuti perubahan tersebut, sehingga bisa memenuhi harapan publik ke depannya,” imbuhnya.
Salah satu peserta PNS, Dera Baisa mengungkapkan rasa bahagianya di momen pelantikan ini. Sudah dua tahun lamanya dia menantikan momen pengambilan sumpahnya untuk menjadi PNS. Baginya, menjadi seorang PNS merupakan sebuah kebanggaan yang ia idamkan sejak lama.
“Jadi PNS itu sebuah kebanggaan dan juga lebih tenang karena punya penghasilan yang tetap. Semoga setelah jadi PNS saya bisa amanah dan terus mengabdi pada masyarakat,” ungkapnya.
Dera bercerita, sebelum menjadi PNS, ia sempat bekerja di salah satu klinik swasta Kota Bandung. Terasa sekali perbedaannya saat bekerja di swasta dan instansi pemerintahan. Terutama pada beban kerja dan kompleksitasnya.
“Kalau di swasta, pasiennya tidak terlalu banyak. Pekerjaannya juga beda. waktu di swasta hanya melakukan asistensi bersama dokter,” paparnya.
“Saat jadi CPNS di instansi pemerintah, lebih banyak pasiennya dan beban kerjanya juga lebih banyak. Kita juga harus lebih dekat dengan pasien karena perlu memberikan edukasi. ***