BANDUNG, SUARA PASUNDAN.COM – Saat monitoring ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api Sigit Iskandar yang mendampingi Kadispora Eddy Marwoto ada sensasi luar biasa ketika melihat lapangan dari tribun Selatan Stadion GBLA.
Hadir juga Heru Joko, Ketua Viking PERSIB Bandung dengan gaya eksentriknya untuk monitoring bersama di Stadion GBLA yang berada di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, 4/2/2020.
Sigit Iskandar memaparkan, temuan sensasi yang dirasakan saat monitoring ke Stadion GBLA. Semua stadion yang ada jika sarana dan prasarana serta fasilitasnya tidak dirawat maka lambat laun akan alami kerusakan bahkan semua jenis gedung apapun terlebih tidak digunakan dan dimanfaatkan.
“Dari sisi nama Gelora Bandung Lautan Api sebenarnya ada makna luar biasa, dimana semangat pahlawan ada didalamnya bahkan mempunyai nilai sejarah yang kental dengan semangat Gelora Api yang membara membentuk lautan dalam membela kebenaran” ungkap kang Sigit,Saat di temui di ruang kerjanya kantor Dispora Jl. Tamansari No.76, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada 6/2/2020,
“Anggap para tamu yang bertandang tanding di GBLA diibaratkan penjajah yang harus dikalahkan dan ditundukan PERSIB dengan semangat menggebu Gelora Bandung Lautan Api, sebelum bertanding pun sudah merontokan jiwa para pemain yang tandang” papar kang Sigit.
“Justru nilai positif ini jangan pernah ditinggalkan bahkan harus digelorakan terus Mudah-mudahan GBLA bisa menjadi kandang Maung bertaring dan berkuku tajam untuk menaklukan lawan” obsesi kang Sigit.
GBLA dirancang sebagai stadion sepak bola bertaraf internasional yang seharusnya, sepatutnya dansemestinya menjadi stadion unggulan dan kebanggaan yang dimiliki orang Bandung, Jawa Barat, bahkan Indonesia untuk dikenal hingga Internasional.
“Sesuai namanya saya, kita semua berharap semoga kedepan GBLA selalu menggelora serasi dengan semangat kreativitas khas Bandung yang dapat dirasakan dilapangan maupun diluar lapangan ke seantero jagat nasional dan internasional” tambah kang Sigit.
“GBLA kudu karasa nyata, iconnya Bandung pisan euy!” pungkasnya. (Dans)