BANDUNG, (SP) – Turnamen sepak bola Wali Kota Cup usia 10 tahun dan 12 tahun di GOR Lodaya, Sabtu (14/3/2020) resmi dibuka. Sebanyak 32 tim akan berlaga memperebutkan dua ekor domba sebagai hadiah utama.
“Satu ekor untuk juara usia 10 tahun, satu ekor untuk juara usia 12 tahun,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Eddy Marwoto saat menyampaikan laporan di hadapan Wali Kota Bandung Oded M. Danial.
Sebanyak 32 tim itu terdiri dari 16 tim U-10 dan 16 tim U-12 tahun yang seluruhnya berasal dari Sekolah Sepak Bola (SSB). Mereka akan berkompetisi pada 14-17 Maret 2020.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka merayakan HUT ke-87 Persib Bandung itu merupakan ajang untuk membina bibit-bibit muda sepak bola Kota Bandung. Sehingga, Kota Bandung akan terus menjadi daerah pencetak atlet unggul di Indonesia.
“Kita ingin mengoptimalkan pembibitan atlet muda sepak bola sejak usia dini,” lanjut Eddy.
Sementara itu Wali Kota Bandung mendorong agar Dispora serius dalam mencetak atlet muda ini. Ia berharap agar dari pembinaan oleh Dispora, akan lahir para pemain yang unggul dan membawa prestasi bagi Persib Bandung.
“Kita ingin mempersiapkan bibit unggul untuk memperkuat Persib, karena hari ini momentumnya ulang tahun Persib,” ungkap Oded.
Oleh karena itu ia meminta Dispora agar lebih sering menyelenggarakan pertandingan semacam ini. Oded pun optimis Dispora mampu, sebab kegiatan Wali Kota Cup ini pun bisa terselenggara walau pun tanpa APBD.
“Acara ini harus terus diadakan. Jangan ada istilah berhenti dalam melakukan pembinaan, agar bibit unggul terus lahir,” tandasnya.
Sementara itu Sigit Iskandar Kabid Pembangunan dan Pengembangan Sapras OR saat dimintai keterangan di Lobi Gor Lodaya mengatakan bahwa memupuk bakal calon pemain Persib harus sejak dini serta “ngamumule” sarana dan prasarana yang ada.
“Kota Bandung sejak dulu sudah banyak sekolah-sekolah sepak bola mulai dari Uni, Sidolig, Propelat, Djarum Super, Setia dan lainnya membuktikan bahwa sepak bola ini sebagai olahraga favorit pada umumnya dan khususnya jadi pemain Persib merupakan harapan bahkan jadi cita-cita” ungkap Sigit.
Seiring perjalanan waktu dan perkembangan pembangunan kota Bandung perlu kiranya sarana dan prasarana lapangan yang ada dijaga (dimumule) bersama karena bagi pembinaan sepak bola lapangan menjadi hal penting dalam pembinaan dan pencarian bakat.
“Kepada semua pihak, pencinta sepak bola, SSB dan stakeholders mari kita bersama bahu membahu untuk menjaga sarana dan prasarana lapangan yang ada dengan pengawasan dan kontrol bersama dengan rasa memiliki” pungkasnya. (Dans)