Dugaan Manipulasi Data Siswa Oleh Oknum Guru SMPN dan PKBM Al- Faidah Coreng Dunia Pendidikan

banner 468x60

Cianjur, SP – Menjadi perhatian publik ketika seorang siswa mau mendaftar di sekolah formal tetapi datanya sudah terdaftar di sekolah non formal. Hal ini diduga merupakan salah satu bentuk manipulasi data yang diduga melanggar undang undang dan dapat di kenakan pidana.

Salah satu korban Siti Rahma yang berhasil di wawancara tim suarapasundan.com menjelaskan bahwa tanpa sepengetahuan dirinya dan orang tuanya telah terdaftar menjadi murid di PKBM AL- Faidah selama 2 tahun dan saat ini menjalani kelas 3 untuk menempuh ijazah paket C atau setara dengan SMA/ SMK. Siti Rahma dan keluarga pun tidak tahu ,tidak ada izin dan tidak pernah di konfirmasi oleh pihak PKBM Al- Faidah tersebut,” ungkapnya ke tim suarapasundan.com. (07/06/2025)

Diduga oknum guru SMP Negeri itu bekerja sama memanipulasi data murid dengan MA selaku Kepala PKBM Al-FAaidah yang beralamat Alamat, Jl. Raya Gading Asri No.8 RT 01 RW 17 Desa Bojong Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur.Kuat dugaan banyak siswa fiktif di PKBM tersebut, karena jumlah siswa yang mencapai 334 siswa tersebut di duga fiktif.

Dugaan kerja sama oknum guru SMP Negeri dengan PKBM tersebut pun di konfirmasi langsung tim suarapasundan.com ke M.Ardiansyah Heriawan selaku ketua PKBM Al- Faidah tentang dari mana data tersebut bisa didapatkan data siswa/i yang tidak mendaftarkan diri nya di PKBM Al-faidah tetapi sudah menjadi murid selama 2 tahun di PKBM Al-Faidah tersebut..? M.Ardiansyah pun menjelaskan bahwa,” Nama siswi Siti Rahma Dini Sapitri tersebut yang membawa data nya adalah oknum guru SMP Negeri, yang tidak boleh kami sebut kan namanya,” ungkap M Ardiansyah.

Di duga PKBM Al-faidah yang jumlah siswa nya sampai jumlah 334 siswa/i itu diduga hasil oknum-oknum guru SMP Negeri yang tidak ada ijin dari pihak orang tua siswa/i secara langsung.

Dan diduga telah memanipulasi data dapodik siswa/i yang patut diduga sudah bekerjasama dengan pihak oknum PKBM Al-faidah , ketua yayasan ,kepala sekolah dan guru-guru SMP tersebut ,” ungkap Asep.R salah satu orang tua murid warga Karang Tengah Cianjur

Asep.R menambahkan,” Berani sampai mencuri data siswa karna melihat anggaran dana BOSP yang begitu fantastis mungkin. Sehingga data di dapodik pun di manipulasi. Mungkin karena anggaran dari satu siswa paket A paket B paket C yang sudah di biayai oleh pemerintah cukup besar itu mengiurkan para oknum PKBM yang tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu kami meminta kepada pihak Disdik Kabupaten maupun Provinsi serta Inspektorat dan BPK untuk bisa turun tangan langsung ke masing-masing lembaga pendidikan PKBM nonformal di Cianjur ini.

Dan jangan hanya melihat data laporan dan data dapodik saja. Cobalah turun ke PKBM tersebut,, Audit dan Cek data dapodik dan jumlah siswanya, apakah sinkron atau tidak. Dan bila ada dugaan penipuan dan manipulasi data maka,  serahkan ke pihak APH agar segera di tindak lanjuti dan langsung peroses hukum yang berlaku di negara ini,” tegasnya ke tim suarapasundan.com. (CD Hermawan/ Tim)

banner 300x250
banner 468x60

Tinggalkan Balasan